Hari ini aku kembali teringat pada sebuah cerpen Majalah Bobo yang sayang sekali aku lupa judulnya. Cerpen iu berkisah tentang seorang peri yang mendapat tugas mengarang dari gurunya tentang "Kakak dan Adik". Sang peri kecil lalu duduk termenung di sebuah dahan pohon sambil berpikir apa karangan yang akan dituangkan pada kertas kosong di hadapannya. "Enak jadi kakak atau adiknya?" pikirnya. Tak jauh dari pohon tempat sang peri kecil menulis, ada sebuah rumah yang memiliki halaman yang cukup luas. Di dalamnya ada kakak beradik (yang lagi-lagi aku tak ingat namanya). Hari ini mereka berencana membuat sebuah kolam. Bersama mereka menyusun batu bata, setelah tersusun rapi lalu sang kakak menyemennya. Nah, kolam tersebut sekarang hampir jadi. Hanya tinggal diisi dengan air saja. Kakak mengisinya menggunakan ember yang besar, sedangkan sang adik dengan ember mungilnya. Sang peri memperhatikan apa yang mereka kerjakan dari atas pohon. Tak lama, kolam ik...
Di suatu sudut dunia ini, aku menemukan sebuah taman sepi tanpa penghuni. Sejak hari itu, aku menamakannya "Taman Ceritaku".