Seminggu ini saya bersama dengan 4
teman melakukan observasi ke sarana UMKM di Pekanbaru. Berangkat ke Pekanbaru pada
hari Senin pukul 14.00 tiba menjelang pukul 18.00, langsung melanjutkan perjalanan ke
hotel.
Pada hari berikutnya kami mengunjungi Balai Besar POM di Pekanbaru, karena pada hari itu akan dilakukan pengisian kuesioner monitoring dan evaluasi pasca bimbingan teknis UMKM tentang keamanan pangan yang telah diberikan oleh Badan POM beberapa bulan silam. Tepat pukul 08.00 kami telah tiba di Balai POM. Ada 4 peserta yang telah hadir di tempat acara. Peserta yang hadir pada acara pengisian kuesioner itu adalah pemilik/penanggung jawab/karyawan yang datang pada saat bimtek. Jumlah UMKM yang diundang adalah sebanyak 42 UMKM pangan di Pekanbaru. Peserta yang diundang bimtek adalah UMKM yang telah memiliki nomor izin edar P-IRT dari dinkes atau MD dari Badan POM. Adapun peserta yang di Pekanbaru belum ada yang memiliki nomor MD yang dikeluarkan oleh Badan POM. Hingga selesainya acara pada pukul 12 siang, peserta yang hadir hanya berjumlah 39 orang.
Pada hari berikutnya kami mengunjungi Balai Besar POM di Pekanbaru, karena pada hari itu akan dilakukan pengisian kuesioner monitoring dan evaluasi pasca bimbingan teknis UMKM tentang keamanan pangan yang telah diberikan oleh Badan POM beberapa bulan silam. Tepat pukul 08.00 kami telah tiba di Balai POM. Ada 4 peserta yang telah hadir di tempat acara. Peserta yang hadir pada acara pengisian kuesioner itu adalah pemilik/penanggung jawab/karyawan yang datang pada saat bimtek. Jumlah UMKM yang diundang adalah sebanyak 42 UMKM pangan di Pekanbaru. Peserta yang diundang bimtek adalah UMKM yang telah memiliki nomor izin edar P-IRT dari dinkes atau MD dari Badan POM. Adapun peserta yang di Pekanbaru belum ada yang memiliki nomor MD yang dikeluarkan oleh Badan POM. Hingga selesainya acara pada pukul 12 siang, peserta yang hadir hanya berjumlah 39 orang.
Acara pengisian kuesioner dibuka oleh
Bapak Kepala Balai Besar POM di Pekanbaru. Selanjutnya para peserta dipandu
untuk mengisi kuesioner berjumlah 11 halaman yang telah dibagikan pada saat
registrasi untuk dibaca terlebih dahulu. Saya dan teman-teman saya yang bernama
Mbak Dyas dan Rio berkeliling ruang rapat, guna memastikan kuesioner tersebut
terisi semua dengan benar. Menjelang pukul 12 siang, sebagian besar kuesioner
telah selesai diisi. Sebelum para peserta dipersilahkan pulang, kami sekali
lagi memeriksa kelengkapan isian jawaban. Beberapa peserta yang datang
terlambat dikumpulkan bersama dan mendapat panduan cara mengisi kuesioner
tersebut.
Pada hari ke-3 di Pekanbaru kami
dibagi ke dalam dua tim melakukan observasi langsung ke sarana. Hal tersebut
dilakukan bertujuan untuk memastikan apakah materi yang disampaikan pada saat
bimtek terkait hygiene dan sanitasi telah diimplementasi dalam proses produksi.
Sarana UMKM yang mempunyai nilai baik akan difasilitasi mendapat sertifikat
halal oleh Badan POM.
Kegiatan bimtek dan observasi tersebut
bertujuan agar UMKM khususnya yang bergerak di bidang pangan di Indonesia dapat
meningkat daya saingnya dalam menghadapi tantangan harmonisasi ASEAN pada tahun
2015 mendatang.
Hari kamis, saya telah masuk kantor
kembali. Menginput data-data kuesioner yang diisi para pengusaha UMKM dan
kuesioner observasi sarana yang diisi oleh enumerator dari Badan POM, menscan
label dan mengumpulkan foto-foto sarana yang berhasil dikunjungi.
Dari data kuesioner diketahui
rata-rata modal yang dimiliki oleh UMKM adalah 500 ribu – 50 juta dan sangat
mengharapkan bisa mendapatkan bantuan modal dari pemerintah dengan sebagian
besar hanya mempunyai 1-4 orang karyawan. Ada juga yang skala usahanya sudah
lumayan besar dengan omzet 3 miliar setahun yaitu usaha bolu kembojo, bolu khas
Pekanbaru. Rasanya enak dan kemasannya juga menarik. Namun yang sangat
disayangkan adalah temuan bahwa lantai tempat UMKM tersebut berproduksi sangat
kotor.
Semoga dengan dilakukannya
pendampingan dari Badan POM dan kementerian terkait lain membuat UMKM pangan
khususnya dan UMKM pada umumnya dapat meningkat daya saingnya dibandingkan
dengan produk-produk dari luar negeri. Sehingga mampu menjadi tuan rumah di
negerinya sendiri dan tidak menutup kemungkinan bisa bersaing juga di luar
negeri. Aamiin..
Komentar
Posting Komentar