Assalammu’alaykum Warohmatullahi Wabarokatuh..
Apa kabar? Lama tak dipertemukan Allah dalam kesempatan yang sama ya?
Semoga kita selalu diberikan kesehatan dan berada dalam lindungan-Nya. Aamiin..
Oh ya, terakhir kita ketemu rame-rame mungkin waktu event #BukberAkbarPAY ya?
Atau ada juga yang kemudian hadir pada #GatheringPAY ? Klo pada event #QurbanviaPAY kita menggawangi proses penyembelihan qurban di wilayah kita masing-masing.
Ada yang di PAY Jakpus, PAY Jaksel, PAY Jaktim, PAY Jakbar maupun PAY Jakarta Utara. Tapi kita tetap satu: PAY and Do IT! :)
Cerita dong kamu memilih masuk komunitas PAY ini karena apa sih?
*hening
Loh, koq ga ada yang mau cerita sih? #pundung #eh #enggakding :p
Malam ini terkenang kembali kisah Sang Nabi. Tentang Beliau yang merupakan anak yatim dan betapa cintanya beliau kepada anak yatim. Teringat pada sabda Beliau..
Anak yatim itu tak ubahnya dengan anak lain seusianya, tak ada bedanya dengan kita. Yang membutuhkan kasih sayang orang tua dan keluarganya. Namun kasih sayang itu selepas wafatnya ayah atau ibu mereka atau dua-duanya maka akan berkurang pula yang mereka terima.
Sebagai sesama muslim, maka kita wajib menyayangi dan menyantuni mereka. Mencoba menutup lubang di hati mereka, menambal kekosongan mereka atas kurangnya kasih sayang orang tua.
“Orang-orang mukmin itu ibarat satu jasad, apabila satu anggota badan sakit, maka seluruh jasad turut merasakan sakit dengan demam dan tidak dapat tidur.” (HR. Muslim)
Tapi sebetulnya yang kosong dan yang harus ditambal adalah hati kita. Hati kecil yang ada sebersit harapan bagaimana caranya agar diri ini bisa ada manfaatnya bagi orang lain. Juga demikian bila hati kita keras, Rasulullah bersabda agar kita mengusap kepala anak yatim dan memberi makan orang miskin.
Mungkin dengan cara ini kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat. Manusia yang sebaik-baiknya manusia. Bukannya mereka juga anak-anak Indonesia, generasi muda menerus bangsa. Bukan tidak mungkin dari mereka akan lahir pemimpin-pemimpin masa depan. Yang amanah dan meletakkan kecintaan kepada Rabb-nya di atas segalanya.
"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri...." (Al Isra' ayat 7)
“Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqoroh: 148)
Bukankah bersama PAY, kita mempunyai wadah? Wadah untuk berbagi dalam lingkup yang lebih luas. Bersama PAY, kita bukan lagi hanyalah sebatang lidi yang gampang patah semangat dan hilang keyakinan. Kita bukan lagi sebuah generator bertegangan rendah yang energi daya sebarnya pun kecil.
Bersama PAY, kita mempunyai keluarga baru. Keluarga yang satu visi. Keluarga yang tanpa diduga acap kali muncul kerinduan pada mereka apabila lama tak berjumpa atau bertegur sapa.
Keluarga yang tanpa disadari nama-namanya hadir pula pada lantunan pinta kita pada Yang Maha Kuasa. Ah, indah ya? :)
Ternyata itu bisa menjadi satu lagi alasan agar nama kita dirindu surga..
"Mencintai saudaranya karena Allah"
Kapan kita bertemu? Kita harus kumpulkan lagi batangan-batangan lidi ini dan perbaharui ikatannya yang kian merapuh. Kita musti ingat bahwa jika bersama kita adalah generator yang bertegangan tinggi, yang mempunyai energi yang besar.
Ayo kita buat event lagi.. Kita #BuatMerekaTersenyum dan maka #KitaJugaTersenyum . ^_^
Wassalammu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh..
Apa kabar? Lama tak dipertemukan Allah dalam kesempatan yang sama ya?
Semoga kita selalu diberikan kesehatan dan berada dalam lindungan-Nya. Aamiin..
Oh ya, terakhir kita ketemu rame-rame mungkin waktu event #BukberAkbarPAY ya?
Atau ada juga yang kemudian hadir pada #GatheringPAY ? Klo pada event #QurbanviaPAY kita menggawangi proses penyembelihan qurban di wilayah kita masing-masing.
Ada yang di PAY Jakpus, PAY Jaksel, PAY Jaktim, PAY Jakbar maupun PAY Jakarta Utara. Tapi kita tetap satu: PAY and Do IT! :)
Cerita dong kamu memilih masuk komunitas PAY ini karena apa sih?
*hening
Loh, koq ga ada yang mau cerita sih? #pundung #eh #enggakding :p
Malam ini terkenang kembali kisah Sang Nabi. Tentang Beliau yang merupakan anak yatim dan betapa cintanya beliau kepada anak yatim. Teringat pada sabda Beliau..
"Aku dan orang yang menyantuni anak yatim kelak di surga akan bersamaku seperti ini (Rasulullah menyandingkan jari telunjuk dan jari tengahnya)"
Anak yatim itu tak ubahnya dengan anak lain seusianya, tak ada bedanya dengan kita. Yang membutuhkan kasih sayang orang tua dan keluarganya. Namun kasih sayang itu selepas wafatnya ayah atau ibu mereka atau dua-duanya maka akan berkurang pula yang mereka terima.
Sebagai sesama muslim, maka kita wajib menyayangi dan menyantuni mereka. Mencoba menutup lubang di hati mereka, menambal kekosongan mereka atas kurangnya kasih sayang orang tua.
“Orang-orang mukmin itu ibarat satu jasad, apabila satu anggota badan sakit, maka seluruh jasad turut merasakan sakit dengan demam dan tidak dapat tidur.” (HR. Muslim)
Tapi sebetulnya yang kosong dan yang harus ditambal adalah hati kita. Hati kecil yang ada sebersit harapan bagaimana caranya agar diri ini bisa ada manfaatnya bagi orang lain. Juga demikian bila hati kita keras, Rasulullah bersabda agar kita mengusap kepala anak yatim dan memberi makan orang miskin.
Mungkin dengan cara ini kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat. Manusia yang sebaik-baiknya manusia. Bukannya mereka juga anak-anak Indonesia, generasi muda menerus bangsa. Bukan tidak mungkin dari mereka akan lahir pemimpin-pemimpin masa depan. Yang amanah dan meletakkan kecintaan kepada Rabb-nya di atas segalanya.
"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri...." (Al Isra' ayat 7)
“Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqoroh: 148)
Bukankah bersama PAY, kita mempunyai wadah? Wadah untuk berbagi dalam lingkup yang lebih luas. Bersama PAY, kita bukan lagi hanyalah sebatang lidi yang gampang patah semangat dan hilang keyakinan. Kita bukan lagi sebuah generator bertegangan rendah yang energi daya sebarnya pun kecil.
Bersama PAY, kita mempunyai keluarga baru. Keluarga yang satu visi. Keluarga yang tanpa diduga acap kali muncul kerinduan pada mereka apabila lama tak berjumpa atau bertegur sapa.
Keluarga yang tanpa disadari nama-namanya hadir pula pada lantunan pinta kita pada Yang Maha Kuasa. Ah, indah ya? :)
Ternyata itu bisa menjadi satu lagi alasan agar nama kita dirindu surga..
"Mencintai saudaranya karena Allah"
Kapan kita bertemu? Kita harus kumpulkan lagi batangan-batangan lidi ini dan perbaharui ikatannya yang kian merapuh. Kita musti ingat bahwa jika bersama kita adalah generator yang bertegangan tinggi, yang mempunyai energi yang besar.
Ayo kita buat event lagi.. Kita #BuatMerekaTersenyum dan maka #KitaJugaTersenyum . ^_^
Wassalammu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh..
Luar biasa tulisan kamu kerON banget ulya sayang.....:)
BalasHapusgreaat....
BalasHapus